Senin, 05 Agustus 2019


Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung jalin sinergitas bersama Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya untuk mencetak generasi milenial menjadi usahawan muda dengan pengembangan startup.
Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim (Nunik) mengatakan bahwa dalam menciptakan generasi milenial untuk mempersiapkan masa depan mereka, harus disikapi secara serius.
"Ini menjadi tantangan luar biasa bagi kita semua," ujar Wagub Nunik saat menerima audiensi dari Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya, di Ruang Kerja Wakil Gubernur, Rabu (17/7/2019).
Startup atau bisnis yang baru saja berdiri dan berkembang dengan didukung oleh layanan digital, Nunik mengatakan ini menjadi hal yang strategis dan peluang bagi para generasi muda untuk menghadapi masa depan dengan mampu menciptakan peluang kerja.
Apalagi disampaikan Nunik, tantangan generasi muda akan semakin berat terutama dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0.
"Mereka generasi milenial akan ada ditantangan pada Revolusi Industri 4.0," katanya.
Untuk itu, Nunik mengatakan Pemprov Lampung akan mendukung dengan memfasilitasi startup di Provinsi Lampung seperti semacam working space atau creative space.
"Kita lakukan kesepakatan untuk membuat forum startup di Lampung, dalam forum itu kita lakukan sharing bersama," ucapnya.
Selain itu, Nunik juga berkeinginan untuk penyiapan masa depan generasi muda dengan melakukan sosialisasi ke SMA/SMK agar siap menghadapi tantangan kedepan.
"Agar mereka paham untuk menghadapi masa depan dengan sudah dimulai dari sekarang," katanya.
Sementara itu, Rektor Darmajaya, Firmansyah mengatakan bahwa sangat mengapresasi dukungan dari Pemprov Lampung melalui Wagub Nunik untuk mempersiapkan generasi milenial menghadapi tantangan kedepan dengan basis bisnis melalui pengembangan startup.
"Memang pas Ibu Wagub seorang yang milenial untuk memperhatikan generasi muda," ujar Firmansyah.
Firmansyah mengatakan dengan melihat begitu banyak potensi yang dimiliki Provinsi Lampung, hal ini yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan startup.
CEO Darmajaya Corp, Davit Kurniawan mengatakan untuk pengembangan startup di Provinsi Lampung harus adanya kerjasama semua pihak guna mewujudkan hal tersebut terutama dalam peningkatan SDMnya.
"Membangun startup ini perlu dukungan banyak pihak, untuk bagaimana startup dari menginkubasinya hingga menjadi produk, melihat dari sisi kreatif para pengusaha dan nilai ekonominya," ujarnya.




Bandarlampung- Institut Informatika dan Bisnis (Informatics and Business Institute/IBI) Darmajaya terus meningkatkan kerja sama dengan stakeholders terkait, seperti instansi pemerintahan dan swasta, di Bandarlampung, Senin (20/5), telah menandatangani nota kesepahaman dengan Pemerintah Kota Metro.

Kerja sama itu berkaitan dengan peningkatan kualifikasi sumber daya manusia aparatur dan pemberian beasiswa pendidikan.

Rektor IBI Darmajaya Dr. Andi Desfiandi, S.E.,M.A., menuturkan bahwa pihaknya sangat menyambut baik kerja sama yang terjalin antara IBI Darmajaya dan Pemkot Metro.

"Kami menyepakati kerja sama di bidang pendidikan dan pelatihan dalam rangka peningkatan kualifikasi sumber daya manusia serta pemberian beasiswa pendidikan kepada pegawai Pemkot Metro yang menempuh pendidikan di IBI Darmajaya pada program studi strata satu maupun program strata dua," kata Andi.

Selain itu, kerja sama dalam bidang pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh IBI Darmajaya dengan melibatkan Pemkot Metro sebagai partner atau target pengabdian masyarakat.

Adapun perjanjian kerja sama ini berlaku untuk jangka waktu lima tahun.

Wali Kota Metro Lukman Hakim yang diwakilkan kepada Wakil Wali Kota Metro Saleh Chandra P. mengatakan bahwa kerja sama dengan IBI Darmajaya juga meliputi penyelenggaraan pelatihan atau workshop yang dilaksanakan oleh Pemkot Metro yang melibatkan IBI Darmajaya sebagai narasumber atau peneliti/peneliti pendamping.

Sesuai dengan visi Kota Metro untuk mewujudkan sebagai kota pendidikan yang unggul dan masyarakatnya yang sejahtera, pihaknya menyatakan bangga dapat bekerja sama dengan IBI Darmajaya sehingga dapat memiliki sumber daya manusia dengan mutu pendidikan yang berkualitas.

"Semoga kerja sama yang terjalin dapat sama-sama bermanfaat dan berkelanjutan pada masa mendatang," ujarnya.

Dalam penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) tersebut, turut hadir Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan pada Sekretariat Daerah Kota Metro Megawati Karim, Asisten Bidang Administrasi Umum pada Sekdakot Metro Pramono, Kepala Badan Kepegawaian Daerah A.B.P. Herjuno beserta jajaran pejabat Pemkot Metro.

Sementara itu, dari jajaran pimpinan IBI Darmajaya yang hadir, antara lain, Wakil Rektor I Envermy Vem, M.Sc., Direktur Pascasarjana Prof.Dr. Bambang Sumitro, M.S., Kepala Program Studi Magister Teknik Informatika Nisar Zaidal, S.Kom.,M.T.

Hadir pula Kabiro Humas Pemasaran Kerja sama dan International Office Rahmalia Syahputri, S.Kom.,M.Eng.Sc., Kepala Pusat Penjamin Mutu (QAC) Abdi Darmawan, S.T., M.T.I., dosen pascasarjana M. Said Hasibuan, M.Kom beserta sejumlah karyawan IBI Darmajaya.


BANDAR LAMPUNG : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2Dikti) Palembang menegaskan siap membantu menaikkan status Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya menjadi universitas. Hal tersebut diungkapkan Kepala L2Dikti Palembang, Prof. Selamet Widodo, saat mengisi Dialog Nasional di IIB Darmajaya, Selasa (4/9/2018).
"Saya pastikan dan siap mengubah status IIB Darmajaya menjadi universitas, silahkan diajukan proposalnya.  Saya melihat semangat perubahan IIB Darmajaya menjadi universitas dengan menambah sejumlah fakultas harus disesuaikan dengan yang diinginkan masyarakat. Ini sangat realitas, karena kemajuan Darmajaya sangat pesat," ujar dia.
Menurutnya, semangat yang diutarakan juga sudah sesuai dengan realita, dan tidak bisa dipungkiri saat ini pemerintah tidak membeda-bedakan perguruan tinggi yang ada, baik swasta maupun negeri. "Yang membedakannya adalah status akreditasinya, sementara IIB Darmajaya semua akreditasinya B, dan ada juga yang akreditasi A," kata Slamet.
Sementara, Rektor IIB Darmajaya Ir. Firmansyah Y. Alfian, MBA., M.A. mengatakan pihaknya terus berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran di kampusnya. Terlebih, saat ini, kampus biru ini memiliki kelas internasional Jurusan Manajemen. Ini bukti nyata Darmajaya ingin menjadi kampus the best.
"Kita akan tambah sarana dan prasarana di kampus, dengan menjadikan kampus biru ini menjadi tempat belajar yang penuh nuansa spiritual. Sesuai dengan tagline kami #darmajayathebest. Kami ingin, selain cerdas dalam menerima materi perkuliahan, juga agar mahasiswa yang belajar di kampus kami cerdas akan spiritual. Apa itu keyakinannya,” kata dia.(**/PRO4)


Bupati Pringsewu H Sujadi menerima mahasiswa Praktik Kerja Pengabdian Masyarakat (PKPM) Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya di Aula Kantor Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) setempat, kemarin. Mahasiswa Darmjaya akan menjalan program PKPM selama satu bulan, yakni mulai 5 Agustus – 5 September 2016.
“Kami ucapkan terima kasih atas kepercayaan Darmajaya memilih Pringsewu sebagai lokasi penempatan mahasiswa PKPM. Pemkab Pringsewu sangat mengapresiasi program PKPM Darmajaya. Kami berharap, selain menjadi wadah bagi mahasiswa untuk bersosialisasi dan mengimplementasikan ilmu dari perkuliahan kepada masyarakat desa, juga membantu Pemkab Pringsewu mewujudkan desa IT (teknologi informasi),” kata Sujadi dalam surat elektronik yang diterima duajurai.com, kemarin.
Dia mengatakan, Pemkab Pringsewu memiliki 131 desa. Salah satu desa telah mengimplementasikan Sistem Infromasi Desa (SIDesa), yakni di Desa Tambahrejo bekerjasama dengan Darmajaya. Pihaknya berharap, sistem tersebut dapat juga diterapkan diseluruh desa di Pringsewu.
Menurut Sujadi, sistem informasi menjadi jendela utama keterbukaan informasi publik bagi masyarakat. Pihaknya juga berupaya menjalankan pemerintahan elektronik (e-government) untuk memberikan pelayanan yang prima, akurat, dan transparan bagi masyarakat.
“Hal itu menjadi salah satu program utama Kabupaten Pringsewu. Namun, kami tidak bisa mempersiapkan sendiri. Perlu bantuan dari semua pihak. Semoga kerja sama Pemkab Pringsewu bersama Darmajaya dan mahasiswa PKPM dapat turut menyukseskan mewujudkan desa IT yang mandiri dan sejahtera,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor Darmajaya Firmansyah mengatakan, sebanyak 297 mahasiswa PKPM akan terbagi menjadi 60 kelompok. Mereka tersebar di 30 desa dari lima kecamatan di Pringsewu, yakni Gadingrejo, Sukoharjo, Ambarawa, Pagelaran, dan Banyumas.
“Darmajaya sudah delapan tahun melaksanakan program PKPM. Tujuannya, menjadi pembelajaran dan pengalaman bagi mahasiswa mengimplementasikan ilmu selama kuliah untuk membantu dan mengembangkan potensi-potensi di desa,” kata dia.(*)